Pages

 

Senin, 18 April 2011

"PERBAIKI GAYA ASUH ANAK DENGAN METODE IDENTIFIKASI SIDIK JARI KITA (ORANG TUA"

0 komentar
Pdpersi, Jakarta - Sudahkah para ibu memahami gaya asuhnya sendiri? Seberapa jauhkan pola asuh orang tua sesuai kebutuhan perkembangan anak yang optimal? Hal itu penting diketahui, karena ternyata tak sedikit orang tua melakukan pendekatan dan stimulasi yang belum begitu sesuai dengan kondisi anak. Pengasuhan ini penting disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing anak, mengingat anak merupakan individu unik yang berbeda satu sama lain.

Bagaimana cara mengenali pola asuh kita? Apakah kita disiplin atau justru penurut? Apakah kita cukup detail atau sebenarnya menerapkan sistem hukuman yang berlebihan? Untuk mengenali pola asuh kita, analisis sidik jari (fingerprint analysis) bisa dicoba. Sejumlah penelitian mengungkapkan, jemari Anda turut memengaruhi tumbuh kembang si kecil.

Analisis dimulai dengan menempelkan satu per satu jari ibu/ayah pada fingerprint scanner biometric system atau scanner khusus sidik jari. Titik-titik dan garis dalam gambar tersebut akan diteliti, diidentifikasi, serta diklasifikasi.

Indentifikasi itu akan dipetakan dalam grafik gaya asuh ibu/ayah, dengan dua diagram batang yang terdiri atas dua kutub, yakninaturing-nurturing dan responsive-analytical. Keterangan “lebih responsif” pada setiap diagram menunjukkan cara yang digunakan orang tua dalam mengasuh buah hati.

“Berdasarkan sidik jarinya, gaya asuh orang tua terbagi atas tipe asuh alamiah (naturing), membimbing (nurturing), responsif (responsive), dan analitis (analytical),” ujar psikolog anak dari Psychobiometric Research Efnie Indranie, MPsi di Jakarta, kemarin.

Wanita yang akrab disapa Pipin itu menerangkan, orang tua yang cenderung memberi kebebasan kepada anak mempunyai gaya asuh alamiah. Mereka lebih mengikuti alur perkembangan buah hati tanpa memberi batasan tertentu secara tegas.

“Misalnya anak mau sekolah musik, orang tuanya selalu menuruti. Kelemahan gaya asuh ini adalah anak cenderung memiliki manajemen batas yang rendah, sehingga sulit untuk me-manage waktu misalnya,” imbuh dia.

Untuk orang tua yang bergaya asuh membimbing, mereka condong memberi batasan-batasan terhadap anak dan memiliki pola pengasuhan tertentu. Jika anak memiliki tipe teratur (organized) maka pola pengasuhan tipe ini bisa diterapkan dengan baik.

Namun, jika si anak berkarakter tidak tetap atau fleksibel, si ibu biasanya lebih sering marah sehingga memicu stres anak. Orang tua yang mengalami kondisi ini dianjurkan untuk menurunkan standar batasannya agar anak tidak merasa tertekan.

“Biasanya, ibu tipe ini memiliki aturan terkait manajemen waktu, misalnya kapan anak harus mandi dan kapan mengerjakan PR. Kalau anak memiliki karakter fleksibel, hal itu bakal menjadi pemicu rasa kesal dan marah,” paparnya.

Tipe asuh responsif lain lagi. Orang tua tipe ini mudah mengambil keputusan yang berhubungan dengan anak. Biasanya, mereka mengikuti tren atau sesuatu yang baru.

“Misalnya lagi tren les aritmatika, anaknya diikutsertakan. Jika anak memang suka matematika, hal ini akan bermanfaat. Namun, tapi jika tidak sesuai dengan potensi atau gaya belajar anak, anak bisa stres,” terang dia.

Sementara itu, orang tua dengan gaya asuh analisis banyak pertimbangan dalam memutuskan segala sesuatu terkait sang anak. Misalnya saat anak mau masuk sekolah, mereka menyurvei dulu beberapa sekolah untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan sekolah tersebut.

Pipin menuturkan, metode sidik jari dapat dijadikan sebagai praedukasi bagi orang tua. Setelah mengetahui kecenderungan pola asuhnya, orang tua perlu merancang stimulasi untuk anak secara tepat.

Orang tua perlu mengombinasikan gaya asuhnya dengan kebutuhan dan kondisi si anak. “Begitu bermanfaatnya pengetahuan mengenai gaya asuh ini, sehingga sebagian kalangan psikolog menganjurkan para ibu untuk mencoba inovasi analisis sidik jari. Ditambah dengan perancangan stimulasi yang tepat, orang tua maupun anak-anak akan beradaptasi dan si anak dapat berkembang dengan baik,” lanjut dia.

Bagaimana pun hasil analisis sidik jari ibu, lanjutnya, orang tua disarankan untuk menjalin komunikasi secara intensif dengan anak-anaknya. Orang tua juga perlu mengendalikan emosi. “Orang tua perlu share, agar tidak banyak marah-marah. Kendalikanlah emosi terlebih dahulu,” imbuh Pipin.

Pipin menuturkan, selama ini, penelitian optimalisasi tumbuh kembang anak hanya berpatokan pada hasil analisis sidik jari anak. Dari situ, orang tua dapat mengenali gaya belajar, soft skill, kemampuan eksplorasi, dan analisis potensi bakat anak.

“Pengenalan sifat ini bermanfaat untuk mengarahkan anak secara efektif dan efisien,” paparnya. Analisis sidik jari itu merupakan potret atau gambaran asli saat si anak terlahir di dunia. Oleh karena data yang diolah merupakan data biometrik, analisis sidik jari ini bersifat permanen, spesifik, dan klasifikatif.

Secara empiris, sebanyak 75% subjek penelitian mengatakan bahwa hasil analisis sidik jari relevan dengan kondisi anak yang sebenarnya. Sedangkan sisanya menyatakan bahwa hasil analisis sedikit berbeda dengan perilaku anak sehari-hari. Hal ini dikarenakan perilaku anak sudah dipengaruhi lingkungannya.

Oleh sebab itu, Pipin mengingatkan, kita harus menyadari bahwa metode analisis sidik jari berbeda dengan psikotes. Metode ini juga bukan bagian dari ramalan.

Ia menjelaskan, hasil psikotes tergantung pada kondisi kala seseorang menjalani tes. “Hasil analisis sidik jari bisa melengkapi psikotest, namun analisis ini bukan milik psikologi. Akurasi rata-rata metode analisis sidik jari sekitar 87,91%, sedangkan pada psikotes sekitar 65%,” ucap dia.

Dalam pengolahan, tambah dia, validitas analisis sidik jari juga tidak bisa dibandingkan dengan psikometri. Sebab, sumber data yang digunakan keduanya berbeda, di mana fingerprint analysis menggunakan faktor biologis dan psikometri faktor psikologis.

Psikolog anak dari Psychobiometric Research Efnie Indranie, MPsi menambahkan, secara psikologis ibu merupakan figur yang paling intim dengan anak. Tanpa mengesampingkan peran ayah, si ibu memiliki peran besar terhadap tumbuh kembang anak, baik lewat pemberian nutrisi yang sehat maupun stimulasi yang tepat.

“Agar memperoleh hasil yang optimal, pemberian stimulasi kepada anak mesti dilakukan secara tepat. Banyak temuan, ibu sulit menyesuaikan diri atau tidak match dengan anaknya. Kadang mereka kesal sekadar karena anak-anak tidak menuruti kemauannya,” ujar dia.
 
 
Read more...

Sabtu, 16 April 2011

"WORKSHOP DAN SEMINAR IMPLEMENTASI SINERGIS KONSEP PENGOBATAN MEDIS DAN PENGOBATAN NABI"

0 komentar
Read more...

"WORKSHOP DAN SEMINAR IMPLEMENTASI SINERGIS KONSEP PENGOBATAN MEDIS DAN PENGOBATAN NABI"

0 komentar
Waktu Pelaksanaan               : Ahad, 15 Mei 2011
Tempat                                  : Aula Yayasan Husnul Khotimah Kuningan, Desa Maniskidul, Jalaksana, Kuningan, Jawa Barat
Pembicara                             : Prof DR Sidik, Apt  (Guru Besar FARMASI UNPAD/ Dewan Pakar Perhimpunan Dokter Herbal Medik indonesia)
                                               ( Work shop ”Aplikasi pengobatan herbal berdasarkan pelayanan kesehatan” )
                                               dr. Agus Rahmadi (Konsultan Dokter Herbal)
                                               (“ Implementasi Konsep Pengobatan Medis dan Pengobatan Nabi “)
                                       dr. H. Sarjono
                                               (“Realitas penyakit Masyarakat” )
Peserta                                  : Dokter, Perawat, Paramedis lain, Terapis, Herbalis, Ustadz, Mahasiswa, Pelajar, Umum
Investasi                                : Registrasi 1 – 30 April Rp 75.000,00
                                               Registrasi 1 – 14 Mei Rp 100.000,00
                                               Registrasi 15 Mei Rp 150.000,00


Alamat Transfer :
Bank BNI Cab. Kuningan No. Rek 0153396825
a/n Mustopa
Contact Person :
H. Mustopa S.Kep.Ners ( 081320558531 )
Dr. Yanti Marini ( 081804658039 )
Dr. H. Sarman Agustani ( 08122215046 )
Zainal Asikin, S.Kom* ( 085224541987 )
* : ( Konfirmasi Transfer ) 

Penyelenggara :
POSKESTREN HUSNUL KHOTIMAH
Alamat           :
Ponpes Husnul Khotimah Kuningan, Maniskidul, Jalaksana, Kuningan, Jawa Barat 45554
Telp. (0232) 613808
Fax. (0232) 613809
Blog: http://imahsehatkuningan.
blogspot.com



Read more...

Kamis, 07 April 2011

Pandemi Resistensi Antibiotik Mengancam Dunia

0 komentar
Penggunaan antibiotik yang tidak rasional bisa menyebabkan terjadinya resistensi. Jika tidak segera dikendalikan maka dalam beberapa tahun ke depan akan terjadi pandemi resistensi antibiotik.

"Pandemi ini akan nyata, karena kecepatan resistensi lebih cepat dibandingkan dengan kecepatan pengembangan antibiotik," ujar Prof Iwan Dwi Prahasto dalam acara jumpa pers seminar 'Antimicrobial Resistance-Containment and Prevention' di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (7/4/2011).

Prof Iwan menuturkan hal ini karena sejak tahun 2007 tidak ada satu jenis pun antibiotik pun yang dikembangkan, sedangkan pada tahun 2000-2007 hanya didapatkan 2 jenis antibiotik. Tapi sayangnya antibiotik tersebut tidak mengganti antibiotik yang sudah ada sebelumnya.

"Bayangkan saja dalam kurun waktu 7 tahun hanya ada 2 antibiotik dan jenisnya sama seperti yang lain. Jadi kalau antibiotik yang lain sudah resisten, maka antibitoik ini juga akan resisten," ungkap Prof Iwan yang merupakan Guru Besar Farmakologi Fakultas Kedokteran UGM.

Beberapa hal diketahui menjadi penyebab lambatnya pengembangan antibiotik. Salah satunya adalah penelitian ini dianggap tidak menarik. Para peneliti lebih memilih mengembangkan obat kardiovaskuler yang nantinya dapat dijual dengan harga yang sangat tinggi.

Sedangkan antibiotik umumnya hanya dapat digunakan untuk penyakit infeksi saja yang sebagian besar terjadi di negara-negara berkembang dan miskin, sehingga harga dari obat ini nantinya tidak akan mahal.

"Untuk itu harus dilakukan pengendalian, karena kalau tidak pandemi ini bisa segera terjadi. Selain itu dilakukan pembatasan penggunaan misalnya antibiotik hanya boleh diresepkan di rumah sakit tertentu oleh dokter subspesialis," tutur Prof Iwan.

Sementara itu Menkes dr Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, Dr.PH menuturkan antibiotik merupakan salah satu penemuan yang unggul, tapi kini bisa dilihat jika penggunaannya tidak tepat bisa menimbulkan masalah di masa depan.

"Masalah resistensi ini terjadi akibat rendahnya rasionalitas penggunaan antimikroba yang sudah menjadi masalah dunia," ungkap Menkes.

Menkes menuturkan untuk itu diperlukan penanganan yang kompleks dan upaya bersama serta bekerjasama dengan beberapa stakeholder yang meliputi dokter anak, dokter spesialis, apoteker, pembuat obat dan juga lintas sektor.

Resistensi antibiotik terjadi jika bakteri yang semula hanya peka berubah menjadi kebal melalui adanya perubahan genetik di dalam selnya. Padahal antibiotik ini berfungsi membunuh atau menghambat pertumbuhan bakteri yang peka.

Sumber : detik.com 
Rubrik Kementrian Kesehatan Jawa Barat
Read more...

Jumat, 11 Maret 2011

Perjalanan kami Duta Kemenkes RI Untuk PKHI 2008

1 komentar





Catatan harian mendampingi duyuburahman 1429 H

Sebuah tugas yang paling mengharukan seumur hidup saya adalah saat ditunjuk oleh Depkes RI atas rekomendasi Yayasan Husnul-Khotimah Kuningan untuk mendampingi Jamaah haji 1429 H kloter 43 JKS asal Kabupaten Bandung Barat menunaikan ibadah di tanah suci Mekah, mudah-mudahan catatan ini menjadi inspirasi saya dan teman-teman keluarga besar Ma’had Husnul-Khotimah Kuningan serta  teman-teman seprofesi kesehatan untuk terus fastabiqul khairat dan berkarya untuk ummat .

19 Nopember 2009 (Pesawat Saudi Air line)
            Bismillaahirrahmaanirrahiim, saya memulai tugas ini selama sembilan jam kedepan di Pesawat Saudi Airline, dengan jumlah jamaah 445 orang tediri dari 11 rombongan dan 44 regu  dengan jumlah jamaah risti (resiko tinggi) 35 orang.
            Di atas ketinggian stabil saya mulai visitasi jamaah di tempat duduk mereka masing –masing sambil saya ajak dialog apakah ada keluhan selama penerbangan atau tidak, tentunya beberapa tehnik safety penerbangan sambil  saya ajarkan,  salah satunya adalah manuver valsava untuk mencegah gangguan pendengaran  sebagai akibat dari  tingginya tekanan udara dan lain-lain.
            Ya Allah Sayangilah Jamaah kami karena dengan segala kepasrahan dan keikhlasan mereka memenuhi panggilanMU…

Kota Mekah 20 Nopember 2008 pukul 22.00 WAS


            Haru bercampur takjub ketika dari kejauhan sudah kelihatan bangunan Masjidil Harom, sesekali ku agungkan takbir Allahu Akbar, letih dan capai selama perjalanan Indonesia –Mekah yang belum sempat istirahat nyaris tak terasa, bangunan ka’bah sudah terlihat di depan mata, bukan dalam mimpi-mimpi selama ini atau memandang posternya yang penuh harap ,Allah Maha Besar, Allah yang telah mempertemukanku dengan rumah suci ini. Air mata  kesyukuran ini  sudah tak terbendung lagi, teringat lagi orang-rang tercinta di tanah air : orang tua, istri, anak, saudara, pihak Yayasan Husnul-Khotimah , ikhwah yang telah membantu suport dan doa  sehingga sampailah saya pada hadapan rengkuhan Baitullah ini.
Ya Allah tambahkanlah kemuliaan, keagungan, kehormatan dan wibawa pada Bait (Ka’bah) ini dan tambahkan pula pada orang-orang yang memuliakan ,mengagungkan dan menghormatinya diantara mereka yang berhaji atau yang berumrah.

Arofah, 7 Desember 2009

Keputusan Daker Mekah cukup mengagetkan kami karena satu jamaah risti kami yang sudah tiga hari di rawat di Daker mekah dengan sesak napas dan gangguan jantung ringan tidak bisa di safari wukufkan sehingga kami harus merawat jamaah tersebut di tenda Arofah setenda dengan kami tempat petugas. Awalnya tim kesehatan agak ngedumel juga dengan tim daker mekah khawatir ada apa-apa dengan jamaah kami di Fase Armina,  padahal kami di fase inti haji ini ingin sekali kosentrasi dengan jamaah yang sakit ringan saja sambil mengikuti ibadah haji, namun  itulah kenyataanya kami bergantian harus merawat jamaah sakit di tenda Arofah dengan kondisi panas, air MCK yang agak susah dan ketika  malam datang dinginnya sampai menusuk di permukaan kulit, Allahu Akbar ,di sela-sela kesibukan kami merawat jamaah sakit di tenda saya sampaikan kepada teman-teman bahwa mungkin dengan keputusan daker ini lah sarana kita menggapai tugas yang barokah  yang bisa menyelamatkan seluruh jamaah kita dan menjadi haji yang mabrur. Alhamdulillah kondisi makin membaik kami Wukuf bersama setenda dengan jamaah yang sakit tersebut dan tidak ada kesulitan yang berarti Ya Allah terima kasih Engkau selalu menjaga hati kami dengan kesejukan, keikhlasan di tengah-tengah panasnya Padang Arofah.


Muzdalifah 8 Desember 2009

Angin malam berhembus kencang  di Hamparan Muzdalifah , di tambah kami dan jamaah hanya memakai pakaian ihrom tentu tak terbayangkan dinginnya harus mabit di alam terbuka ,debu kering beterbangan di mana-mana berjuta-juta jamaah dari seluruh dunia tumplek jadi satu, beberapa jamaah kami yang sudah mempunyai riwayat alergi dingin dan debu dari tanah air tentu harus berjuang keras supaya tidak berlanjut ke asma, sebagai petugas kami sembari menahan dingin juga kami harus memantau  kondisi jamaah dengan antisipasi obat-obat sesak napas yang sudah kami persiapkan sebelumnya.
Namun itulah malam dengan disaksikan berjuta bintang yang sangat indah hampir semua jamaah bisa mengikuti mabit dengan senyum cerah.

Mina 10 Desember 2009

Hamparan tanah kering dan tandus dikelilingi oleh batu-batu raksasa membentuk gunung sebagai pancang bumi, namun  air berlimpah hampir tidak kekurangan untuk jamaah haji,itulah sepintas kondisi Mina yang membuat kebanyakan orang takjub.
Ghirah lempar jumroh sepertinya menjadi sebuah mercusuar motivasi yang tinggi bagi para jamaah sehingga hampir jamaah kami tidak banyak mengalami masalah kesehatan, sungguh lempar jumroh Ula, Wusto, Aqobah adalah sebuah perjalanan perlemparan yang penuh semangat dan fresh, walau setiap melewati terowongan Almoasem trenyuh dibuatnya teringat kembali kisah-kisah memilukan syahidnya para jamaah haji beberapa tahun lalu di terowongan ini, mereka telah mendapatkan kehidupan yang lebih baik di sisi RabbNya
.

Mekah  18 Desember 2009

Seusai Tawaf wada tepat bada magrib, dua jam menjelang keberangkatan kami ke kota madinah tiba-tiba satu jamaah mendadak terserang Disaritmia Jantung di sertai sesak napas berat,kami memutuskan untuk  di rujuk ke Daker mekah.
 Taxi arab  adalah transport utama untuk konsul pasien ke beberapa sektor  atau ke daker, seperti biasa  dengan bekal bahasa arab yang di bawah standar saya keluar dari pemondokan haji mencari taxi arab yang sudah mulai sepi di jalan-jalan utama, Alhamdulillah tidak lama kemudian kami bisa membawa jamaah ke Daker mekah untuk di tangani lebih lanjut.
Sopir taxi Arab pada umumnya sangat senang dengan kita yang bisa bahasa arab walau sedikit, biasanya selama perjalanan  saya menyempatkan ngobrol terbatas dengan para sopir taxi, alhamdulillah penerimaan mereka cukup baik bahkan pernah sekali uang saya dikembalikan separuhnya  dari tarif  standar karena saya bisa komunikasi bahasa arab ketika saya sendirian harus membawa dua jamaah yang sakit berat ke Sektor mekah..
Keputusan tim dokter Daker Mekah untuk tidak membawa jamaah sakit ke Madinah cukup melegakan kami, karena saat itu kondisi di Madinah suhu sangat dingin dan perjalanan Mekah Madinah bisa  mencapai 9 s.d 10 jam dan waktu 30 menit kami pakai untuk membuat surat-surat administrasi  mutasi jamaah haji bila pada saat kami harus terbang ke Indonesia tapi jamaah yang di rawat  belum juga ada perbaikan maka berlaku tanazul (Mutasi kloter) dengan persetujuan beberapa panitia haji dan keluarga jamaah haji yang sakit, tentu ini tidak mudah bagi jamaah dan keluarganya, karena itu pertanda jamaah tidak akan mencapai Madinah dan harus berpisah dengan kami . Pada awalnya jamaah menolak dan menangis sejadi-jadinya, namun itulah yang kami harus jelaskan tentang urgensi kesehatan dan kebijakan Daker. Akhirnya walau agak berat keluarga dan jamaah yang sakit menerima . Selamat berpisah   Duyuburahman, Allah menyayangi kalian, nanti kita bertemu di tanah air.

Madinah Munawarah  25 Desember 2009

Tak terasa tinggal satu hari lagi  kami di Kota Madinah, berarti tinggal satu hari pula masa kerja pendampinganku di musim haji ini berakhir, ada lega yang muncul namun rasa kesedihan lebih mendalam  mendominasi, bagaimana tidak masa tinggal di Madinah dengan kondisi suhu yang dingin inilah puncak keletihan jamaah haji sehingga pasien di klinik kloter hampir tiap hari membludak terutama menjelang waktu shalat  dzuhur, magrib dan isya, penyebabnya karena demam, sesak napas, reumatik, dan lain-lain, jarak pemondokan madinah dengan Masjid Nabawi sekitar 1 kilometer sehingga hampir tidak ada waktu untuk kami setelah shalat fardu di masjid Nabawi untuk berdiam di masjid sambil zikir,tilawah Alquran sambil menunggu shalat berikutnya karna seringkali jamaah yang sakit sudah baris mengantri di Klinik kloter saat itu, Allah maha tau kami juga melayani pasien jamaah haji yang sakit juga adalah ibadah namun sering hati kecil ini menangis ketika pelayanan belum selesai tapi Azan shalat sudah berkumandang dengan jarak satu kilometer ke masji Nabawi tak bisa mengejar shalat di sana ,akhirnya mencari masjid yang terdekat, bahkan di fase madinah ini Jamaah haji yang harus di rujuk ke Rumah sakit Madinah,Daker kesehatan madinah dan Sektor madinah lebih banyak ketimbang fase mekah kemarin sehingga panggilan pasien gawat ketika masih ibadah  di Masjid nabawi  juga tak terhitung keputusan lari dari masjid menuju ke pemondokan juga sering ku lakukan untuk cepat mencapai jamaah yang darurat harus di rujuk.
            Kesedihan meninggalkan kota madinah selain merasa ibadah di masjid Nabawi tidak optimal juga adalah perpisahan dengan masjid nabawi yang sangat mempesona begitu khusyu saya di buat ibadah di dalamnya karena kesejukan masjid Nabawi, keafdolan doa di Raudhoh, keindahan desain kontruksinya, air zam-zam yang tersedia di setiap sudut dan baris masjid ,dengan kota madinah yang tak kalah mempesona kebersihan kotanya, sejuk, ramah, penataan kota yang apik pasti semua ini akan membuatku terkenang-kenang seumur hidup.
            Pernah suatu hari aku bergabung dengan jamaah untuk Ziarah di bukit uhud kota madinah untuk mengingatkan kembali kita tentang perang uhud bersama pemandu Ziarah ,setelah beberapa jam perjalanan, sudah tampak bukit uhud yang  sepertinya masih asli, di bawahnya ada lokasi baqe (pemakaman) yang rata dengan tanah namun di batasi pagar besi untuk penanda batas-batas baqe, setelah ada penjelasan barulah kami tau kalau baqe  disitu adalah pemakaman para Syahid perang uhud, suasana  berubah menjadi haru syahdu menyapukan pandangan keseluruh lokasi Baqe dan ketika pemandu mengajak berdoa di depan baqe di dahului dengan mengucapkan salam satu persatu para Sohabah yang gugur di sini  “Assalamuallaikum ya Hamzah bin Abdul Muthalib, Assalamuallaikum ya Mushab bin Umeir, Assalamuallaikum Ya Hanzhalah Ghasilul malaikah dan seterusnya suasana hati ini makin larut dalam kesedihan dan kekaguman,  beberapa jamaah sudah mulai menangis sambil meneriakan  takbir Allahu Akbar.Allahu Akbar, yang ku rasakan tidak jauh berbeda air mata sudah tak terbendung lagi masih terkenang –terkenang kembali materi Sirah tentang perjuangan para syahid perang uhud  selama bersama hidup bersama Rosululoh, “Sesungguhnya setiap orang yang terluka di jalan Allah, Allah akan membangkitkanya pada hari kiamat dalam keadaan luka-lukanya berdarah, warnanya warna darah, tetapi baunya bau katsuri.”

Pesawat Saudi Air Line 25 Desember 2009  pukul WAS
            Penerbangan pulang ke Indonesia yang di tunggu tunggu telah tiba, masa tugas hampir selesai di bandara sukarno Hata, kerinduan tanah air hampir terobati, bertemu keluarga, saudara, teman-teman sungguh sangat menyenangkan hati namun ternyata kesedihan meninggalkan tanah suci pun masih tersisa , sembilan jam perjalanan udara  hampir tidak bisa memejamkan mata , padahal jamaah yang sesak napas dan keluhan gerak Extremitas di pesawat hanya empat orang selain memberi tindakan  standar juga evakuasi ke tempat duduk yang nyaman di depan untuk adekuat pernapasan dan reposisi Extremitas baru setelah stabil di pindahkan kembali ke tempat duduk semula, sehingga menukar posisi duduk beberapa petugas termasuk saya ke tempat duduk jamaah dari depan ke belakang. Alhamdulillah tidak begitu berarti permasalahan kesehatan kami selama di pesawat , beberapa kloter lain saya mendapat informasi jamaah mereka ada yang meninggal di pesawat saat berangkat, gagal jantung mendadak di pesawat dan lainya, Terima kasih Ya Allah Engkau telah mengembalikan kembali jamaaah kami utuh seperti sedia kala walau ada satu yang mutasi ke kloter lain, Engkau juga telah mempermudah Tugas-tugas kami menghadapi permasalahan kesehatan, permasalahan kloter selama 40 hari dengan  penyelesaian yang baik, Aku tahu Engkau lah yang telah memanggilku memenuhi panggilanMU dengan jalan tugas ini maka dari awal aku sudah berserah diri  pasrah  terhadap Engkau atur seperti apa kami selama di tanah suci Allahu Akbar…Allahu Akbar.
            Ucapan Terima kasih saya ucapkan kepada bapak-ibu Jamaah haji 2008 kloter 43 JKS atas kebersamaan selama 40 hari telah menjadi keluarga yang sangat dekat  bahu-membahu meringankan sesama jamaah, mudah-mudahan mengapai Barokah bersama-sama.
            Kepada Tim Kloter saya (H.Asep, H Agus, Dr Hj Lia Nurliana, Hj Teti Rustini) terima kasih telah menjadi Tim yang solid dan saling melengkapi.
Kepada TKHI/PPIH yang telah membantu dan menjadi patner tugas yang mencerahkan  sehingga terasa lebih ringan  selama di fase Mekah ( Akh H.Amdad, SKM.asal PKM Tegalgubuk Cirebon, Mas H. Dwi asal RS. DR. Saeful Anwar Malang, dr H. Adi Mulyono,SpPD. asal RS. DR. Soetomo Surabaya, Hj Nuraini asal RS. DR. Soeroso Pontianak, H.Harisman,Apt. asal RS DR M.Djamil Padang) Mudah-mudahan Allah mempertemukan kita kembali.
            Kepada teman-teman petugas TKHI asal Kabupaten Kuningan (H. Saefullah,S.Kep.Msi., dr. H. Sarman Agustani, H. Cecep Mahfud,AmdKep., dr.H.Risa Indrawan, Sp.Ot.,M.Kes., H.Wiharna,AmdKep.,dr.Hj.Dian Mardiani, Hj Cashirowigo, Hj Yani Supriyani, Hj Sutarsih) Syukron Katsiran atas kekompakan dan kerjasamanya sebagai duta TKHI Kabupaten Kuningan.
            Kepada Ikhwah Alumni Husnul Khotimah yang sedang Tolabul Ilmi di Riyadh, Madinah, Mesir (H. Abdurahman Wahid, H.Faisol Aziz Arbi, H.Jusmin, H.Yusron Kamarullah )Jazakaumullah atas khidmah dan Ihtimamnya , Ukhti Lia (RS. Wiladah Madinah)dan Keluarga, Bapak Suparno (RS. Nur Mekah) dan Keluarga Syukron Katsiran atas semuanya. Hanya Allah yang mengetahui dan akan memberi balasan atas kebaikan-kebaikanya..

Profil saya:
Nama               : H. Mustofa, S.Kep.Ners.
TTL                 : Bengkulu 22 mei 1978
Status              :  Menikah
Istri                  : Aah Siti Mariah,Amd.AK
Anak               : 1. Muhammad Najib Albirruni Muda
                          2. Na’imah Qurrota Tsania
Pendidikan      : SD N 19 Belitar Curup Bengkulu
                          SMP N 3 Belitar Curup Bengkulu
                          SMU Nusa Indah Lubuk-Linggau Sum-sel
                          Sekolah Perawat Kesehatan Departemen Kesehatan RI Lubuk-linggau
                          Program Studi S1 Keperawatan Stikes Cirebon Jawa-Barat
                          Program profesi Ners Stikes Cirebon Jawa Barat
                         Program Studi PAI Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Husnul-Khotimah Kuningan (Dalam Proses)
Amanah           : Kepala Unit Kesehatan Ponpes Husnul-Khotimah
                          Kepala Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren) Husnul-Khotimah
Alamat                        : Jl.Tomik No 1 Rt/Rw 16/3 Desa /Kec. Jalaksana Kab Kuningan Jabar
Email               : mustofa_shoaybaincool30@ymail.com

Inspirasi           : (Syaih Abdurahman Bin Said)
                        Orang yang bersyukur adalah orang yang baik jiwanya, lapang  dadanya, Tajam matanya , Hatinya penuh nikmat-NYA, merasa senang dengan kemulian-NYA, Gembira dengan kebaikan-NYA, lisanya selalu basah pada setiap waktu dengan bersyukur dan berzikir kepada Allah, itulah dasar kehidupan yang baik, yang memberi kenikmatan dan kelezatan kepada Ruh, hatinya dalam setiap waktu bertambah terang keinginan dan harapanya pada setiap waktu adalah mendapatkan karunia Allah.

           



           
           

Read more...

KONSULTASI PENANGANAN BATUK ALERGI PADA ANAK

0 komentar
Batuk alergi PDF Print E-mail

Assalamu’alaikum.

Anak saya umur 5 tahun, batuk sudah 6 bulan ini. saya sudah periksa ke dokter umum dan dokter specialis, menurut analisa dokter anak saya batuk alergi. sudah diberi obat tapi belum sembuh juga. saya jadi kwatir meskipun dokter bilang saya tak perlu kwatir sebab kondisi anak saya bagus. Kalau pakai obat herbal apa obat yg paling cocok untuk anak saya ? Terimaksih
Wassalam.



JAWABAN

Batuk alergi kadang bisa berkepanjangan. Untuk mengatasi gangguan ini maka sangat diperlukan kerjasama dengan penderita, karena biasanya batuk alergi ini dipengaruhi oleh adanya allergen (zat yang menimbulkan alergi). Alergen tersebut antara lain, debu, udara dingin (termasuk AC, makanan minuman dingin), penyedap rasa, pemanis dan pengawet makanan (biasanya pada makanan ringan).
Untuk mengatasi batuk alergi ada beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain :
  1. Menghindari allergen
  2. Menjemur anak pada waktu pagi hari (dibawah jam 9 pagi).
  3. Melakukan pemijatan secara rutin untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
  4. Mengkonsumsi habbat extract, imunoquid dan pulmoquid serta madu untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Diharapkan dengan terapi diatas, anak tersebut akan kembali sehat bebas dari batuk. (sf/)
Wassalam.
 
Read more...

Ayo kawan kawan profesi Se-Linier dan Se-Rumpun online PKHI tinggal 2 hari lagi

1 komentar
  • erkas Apa Saja yang harus dikirimkan sebagai Kelengkapan Persyaratan Registrasi Rekrutmen TKHI/PPIH 2011 ?
    Berkas Registrasi yang harus dikirimkan sebagai Kelengkapan Persyaratan Registrasi Rekrutmen TKHI/PPIH 2011

    1. Print out registrasi online bagi PNS dan Swasta di daerah diketahui oleh kepala unit kerja dan mendapat rekomendasi dari dinkes propinsi/kab/kota. Untuk PNS Pusat, Kementerian/ Lembaga lain, UPT Pusat, TNI/POLRI diketahui oleh Kepala Unit Kerja masing-masing
    2. Fotokopi KTP (Kartu Tanda Penduduk)
    3. Fotokopi Ijazah pendidikan sesuai peminatan bidang tugas yang dilegalisir oleh kepala bagian kepegawaian/ Kepala Bagian Tata Usaha.
    4. Fotokopi SK terakhir yang dilegalisir oleh kepala bagian kepegawaian/ kepala bagian tata usaha, atau surat pernyataan melaksanakan tugas (SPMT) bagi pelamar swasta.
    5. Fotokopi Sertifikat seperti ACLS, ATLS, ATCLS, GELS, BCLS, BTLS BTCLS, Emergency Nursing atau PPGD yang dilegalisir oleh kepala bagian kepegawaian/ kepala bagian tata usaha.
    6. Fotokopi Surat Tanda Register (STR) dan SIP yang masih berlaku bagi tenaga dokter.
    7. Fotokopi surat keterangan praktek SIKP dan SIB yang masih berlaku bagi tenaga perawat
    8. Surat keterangan sehat dari tim pemeriksa kesehatan Puskesmas atau rumah sakit pemerintah.
    9. Surat rekomendasi dari instansi (formulir 1)
    10. Surat keterangan tidak hamil bagi petugas wanita (formulir 2).
    11. Surat izin tertulis dari suami/orang tua/wali bagi petugas wanita (formulir 3).
    12. Surat pernyataan tidak memahrami/dimahrami (formulir 4).
    13. Surat pernyataan bersedia ditempatkan sesuai kebutuhan saat operasional (formulir 5).

  • Kemana Harus Dikirimkan Berkas Registrasi ?
    Pengiriman Berkas Lamaran Rekrutmen :
    Calon petugas TKHI yang berasal dari daerah (PNS) harus mendapat rekomendasi dari DINKES KAB/KOTA atau PROPINSI, kemudian kelengkapan berkas dokumen dikirim ke DINAS KESEHATAN PROPINSI sesuai wilayah kerjanya, untuk dilakukan verifikasi kelengkapan dan keabsahan dokumen.
    Calon petugas PPIH yang berasal dari daerah (PNS) harus mendapat rekomendasi dari DINKES KAB/KOTA atau PROPINSI, kemudian kelengkapan berkas dokumen dikirim ke Pusat melalui KOTAK POS PO.BOX REKRUTMEN PKHI JKTM 12700 untuk dilakukan verifikasi kelengkapan dan keabsahan dokumen.
    Calon petugas (TKHI/PPIH) berasal dari SWASTA harus mendapat rekomendasi dari DINKES KAB/KOTA atau PROPINSI, kemudian kelengkapan berkas dokumen dikirim ke Pusat melalui KOTAK POS PO.BOX REKRUTMEN PKHI JKTM 12700 untuk dilakukan verifikasi kelengkapan dan keabsahan dokumen.

  • Kapan Batas Registrasi Online dan Batas Pengiriman Berkas Registrasi Rekrutmen TKHI/PPIH 2011?
    Registrasi Online dibuka selama 15 Februari s.d 15 Maret 2011 Penerimaan Berkas Registrasi maksimal s.d 30 Maret 2011 di pusat ataupun di daerah.
    Berkas yang datang setelah tanggal 30 Maret 2011 tidak akan diproses

  • Apakah Penting Memperhatikan Kelengkapan Materai, Tanda Tangan dan Legalisir Atasan ?
    Kelengkapan Tanda Tangan, Materai dan Legalisir Atasan pada dokumen persyaratan registrasi sangat menentukan kelulusan administratif berkas

  • Apakah data yang masuk melalui Registrasi Online sudah pasti diproses dalam tahapan seleksi ?
    Data Registrasi Online yang akan diproses adalah yang sesuai dengan berkas registrasi yang diterima. Walaupun sudah ada data registrasi,
    Jika pelamar tidak mengirimkan berkas atau terlambat diterima oleh panitia, maka data tidak akan diproses.

  • Bagaimana cara melakukan perubahan data registrasi ?
    Mengingat waktu proses registrasi cukup singkat sebaiknya data tidak lagi di perbaharui, namun jika perlu diperbaharui, pilih menu ubah data dan ikuti perintah selanjutnya.

  • Jika pelamar telah dinyatakan dalam status 'Dokumen Tidak Lengkap' apakah bisa diproses ulang berkas tambahannya?
    Berkas yang sudah diverifikasi dan dinyatakan sudah dalam status 'Dokumen Tidak Lengkap', tidak dapat diganggu gugat statusnya meskipun pelamar mengirimkan kembali berkas permohonan yang sudah dilengkapi kekurangannya.
Read more...

Senin, 14 Februari 2011

PENERIMAAN TENAGA KESEHATAN HAJI 2011

0 komentar
Kementerian Kesehatan membuka pendaftaran untuk Petugas Kesehatan Haji Indonesia (PKHI) Tahun 2011 M/1432 H. Pendaftaran dilakukan secara online pada tanggal 15 Februari 2011 jam 05.00 melalui website www.puskeshaji.depkes.go.id. PKHI yang dibutuhkan sebanyak 1.782 orang masing-masing untuk Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) kloter dan Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi bidang kesehatan. TKHI kloter adalah petugas kesehatan yang menyertai jemaah haji dalam kelompok terbang (Kloter). Jumlah yang dibutuhkan sebanyak 1.476 orang terdiri dari 492 dokter dan 984 perawat. Sementara PPIH Arab Saudi bidang kesehatan yang dibutuhkan sebanyak 306 orang, terdiri dokter spesialis, dokter umum, dokter gigi, perawat, analis kesehatan, radiographer, ahli rekam medik, teknisi elektromedik, nutrisionis dan dietisian, tenaga farmasi, sanitasi dan surveilans serta petugas sistem komputerisasi haji terpadu (Siskohat).

Persyaratan melamar meliputi umum dan khusus. Persyaratan umum meliputi  Warga Negara Indonesia yang beragama Islam (PNS, TNI, POLRI, PTT maupun Pegawai Swasta), berbadan sehat, baik fisik maupun mental, berusia maksimal 55 tahun, mempunyai pendidikan atau keahlian sesuai dengan bidang tugasnya yang dinyatakan dengan ijazah yang dimiliki calon petugas kesehatan haji. Bagi petugas kesehatan wanita tidak dalam keadaan hamil. Mempunyai keahlian kedaruratan dan prestasi kerja serta disiplin yang baik, dibuktikan dengan surat keterangan dari atasan langsung. Suami-isteri tidak boleh mengajukan lamaran sebagai petugas kesehatan haji pada musim haji yang sama. Bersedia bekerja sesuai dengan tempat tugas dan jadwal yang sewaktu-waktu dapat berubah sesuai kebutuhan.
Persyaratan khusus, untuk TKHI Kloter yaitu untuk dokter mempunyai sertifikat ATLS, ATCLS, ACLS, GELS, memiliki surat ijin praktek (SIP), melakukan praktik kedokteran dengan rekomendasi Dinas Kesehatan setempat. Sedangkan untuk perawat/perawat bidan  memiliki sertifikat BTLS, BTCLS, BCLS, Emergency Nursing atau PPGD, memiliki surat ijin perawat (SIP) dan surat ijin kerja perawat (SIKP) atau SIB, melakukan praktik keperawatan dengan rekomendasi Dinas Kesehatan setempat.

Persyaratan khusus untuk PPIH yaitu dokter gigi, dokter umum dan dokter spesialis (penyakit dalam, jantung pembuluh darah, paru, jiwa, syraf dan bedah). Untuk perawat yaitu pendidikan minimal D3, diutamakan perawat di IGD, ICCU dan ICU, IW, perawat geriatri dan bedah. Untuk Analis kesehatan  minimal pendidikan D3, analis kesehatan bekerja di instalasi laboratorium. Radiografer, pendidikan minimal D3 penata rontgen atau radiodiagnostik dan radio terapi bekerja di instalasi radiologi rumah sakit. Ahli rekam medik, pendidikan minimal D3 rekam medik bekerja di unit rekam medik rumah sakit, mahir menggunakan komputer MS Word dan MS Excell. Teknisi elektromedik, pendidikan minimal D3 Teknik Elektromedik, bekerja di unit pelayanan elektromedik dan pengalaman kerja minimal 5 tahun. Nutrisionis dan Dietisian, pendidikan minimal D3 Gizi, bekerja sebagai ahli dietetik di rumah sakit. Tenaga farmasi, pendidikan minimal D3 farmasi diutamakan bekerja di instalasi farmasi dan/atau apotek, mahir mengoperasikan program MS Word dan Excell dan internet. Sanitasi dan surveilans, pendidikan minimal D3 kesehatan masyarakat, diutamakan bekerja di bidang sanitasi dan/atau epidemiologi, mahir mengoperasikan MS Word, Excell dan internet. Petugas Siskohat, pendidikan minimal D3, mahir mengoperasikan program MS Word, MS Excell dan menguasai operasional internet/wifi dan jaringan.

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon: 021-52907416-9, faks: 52921669, Call Center: 021-500567, 30413700, atau alamat e-mail puskom.publik@yahoo.co.idThis e-mail address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it , info@depkes.go.idThis e-mail address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it , kontak@depkes.go.idThis e-mail address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it .
Read more...

Selasa, 08 Februari 2011

Mengapa kita harus berbekam?

0 komentar
Sabda Rasulullah SAW : “Jibril memberitahukan padaku bahwa Hijamah merupakan pengobatan paling bermanfaat bagi manusia.” Hijamah (Bekam) adalah teknik pengobatan dengan cara mengeluarkan darah kotor dari dalam tubuh melalui permukaan kulit dengan tusukan jarum atau sayatan pisau bedah .

Rasulullah SAW mengajarkan kita untuk ber-bekam yang ternyata merupakan metode detoksifikasi racun dalam tubuh yang terbaik. Beberapa manfaat yang dirasakan yaitu dapat melancarkan peredaran darah, merangsang pembentukan sel darah merah baru, meningkatkan system imunitas, mencegah timbulnya kanker, dll.(sumber Klinik sehat)
Read more...

Minggu, 06 Februari 2011

Manajemen perawatan luka bakar

3 komentar
Manajemen perawatan luka bakar

Pencegahan infeksi
Infection control adalah komponen utama dalam manajemen luka bakar. Infection control dibutuhkan untuk manajemen luka bakar untuk mengontrol transmisi mikroorganisme yang dapat menyebabkan infeksi atau kolonisasi. Infection control itu meliputi penggunaan sarung tangan, penutup kepala, masker, penutup sepatu, dan apron plastik. Staf dan pengunjung tidak diperbolehkan untuk kontak dengan klien jika memiliki infeksi kulit, saluran gastrointestinal atau pernapasan.
Memberikan support metabolik
Mempertahankan nutrisi yang adekuat selama fase akut dalamluka bakar adalah penting dalam membantu penyembuhan luka dan pengontrolan infeksi. BMR bisa meningkat 40-100% lebih tinggi dibandingkan normal, tergantung luasnya luka. Pemberian nutrisi yang agresiv dibutuhkan untuk menangani peningkatan kebutuhan energi untuk membantu penyembuhan dan mencegah efek katabolisme yang tidak diinginkan.
Meminimalisir nyeri
Nyeri adalah masalah yang signifikan selama klien dirawat di rumah sakit. Selama fase akut, dilakukan percobaan untuk menemukan kombinasi medikasi dan intervensi yang tepat untuk meminimalisir ketidaknyamanan dan nyeri yang berhubungan dengan luka.
Perawatan luka
Pembersihan luka. Hidroterapi tetap menjadi pilihan utama dalam penangan luka bakar untuk membersihkan lukanya. Caranya adalah dengan pencelupan, penyiraman atau penyemprotan. Sesi 30 menit atau kurang hidroterapi optimal untuk klien dengan luka bakar akut. Waktu yang lebih lama dapat meningkatkan kehilangan sodium melalui luka bakar dan dapat menyebabkan kehilangan panas, nyeri dan stress. Selama hydroterapi, luka dicuci dengan salah satu jenis larutan. Perawatan dilakukan untuk meminimalisisr perdarahan dan mempertahankan temperatur tubuh selama prosedur. Klien yang tidak dapat diikutkan hydroterapi adalah mereka yang hemodinamiknya tidak stabil dan mereka yang menjalankan cangkok kulit. Jika hydroterapi tidak digunakan, luka dibersihkan ketika klien di atas tempat tidur dan sebelum pemberian antimicrobial agent.
Debridement. Debridement luka bakar adalah pengangkatan eschar. Debridemen luka bakar dilakukan melaluii cara mekanik, enxzimatik, dan bedah. Mekanikal debridemen dapat dilakukan dengan penggunaan gunting dan forcep dengan hati-hati untuk mengangkat dan menghilangkan eschar yang sudah mudah terlepas. Penggantian balutan basah-kering adalah cara efektif debridemen yang lain.
Enzimatik debridemen adalah dengan pemberian protealitic dan fibrinolitik toikal pada luka bakar yang dapat memudahkan pelepasan eschar. Enzimatik debridemen tidak digunakan secara luas karena memiliki beberapa efek samping yang serius.
Surgical debridemen adalah tindakan eksisi eschr dan penutupan luka. Awal eksisi surgical dimulai selama minggu pertama setelah cedera, segera sesudah klien hamiknya stabil. Keuntungan dari eksisi segera adalah mobilisasi lebih cepat dan mengurangi lamanya waktu hospitalisasi. Kerugiannya adalah risiko mengeksisi jaringan viable yng dapat sembuh dengan sendirinya.
Pemberian antimikrobial topikal
Awal penanganan luka deep partial-thickness atau full thickness adalah dengan anti mikrobial. Obat ini diberikan 1-2 kali setelah pembersihan, debridemen, dan inspeksi luka. Perawat mengkaji untuk pelepasan eschar, adanya granulasi atau reepitelisasi jaringan, dan manifestasi infeksi. Luka bakar diobati dengan teknik balutan terutup atau terbuka. Untuk metode terbuka, antimikrobial diolesi dengan tangan yang bersarung tangan dan luka dibiarkan terbuka tanpa dibalut. Keuntungannya adalah memudahkan untuk melihat luka, lebih bebas untuk bergerak, dan lebih mudah dalm melakukan perawatan luka. Kerugiannya diantaranya adalah peningkatan risiko hipotermia karena terekspos. Pada metode tertutup, balutan diberikan antimikrobial kemudian digunakan untuk menutup luka. Keuntungannya adalah menurunkan evaporasi cairan dan kehilangan panas dari permukaan luka. Selain itu, balutan dapat membantu dalam debridemen. Kerugiannya adalah mobilitas terbatas dan berpotensi untuk penurunan keefektifan latihan ROM. Pengkajian luka juga jadi terbatas hanya padasaat penggantian balutan dilakukan.
Memaksimalkan Fungsi
Mempertahankan fungsi yang optimal klien dengan luka bakar adalah tantangan bagi seluruh anggota tim. Program individual seperti splinting, latihan, ambulasi, melakukan ADL, terapi penekanan sebaiknya dilakukan pada fase akut untuk memaksimalkan fungsi pada penyembuhan dan kosmetik outcome. Latihan ROM aktif dilakukan pada awal fase akut untuk meningkatkan resolusi dari edema dan mempertahankan kekuatan dan fungsi ssendi. Selain itu, ADL efektif untuk mempertahankan fungsi dan ROM. Ambulasi juga mempertahankan kekuatan dan ROM pada ekstremitas bawah dan sebaiknya dimulai segera setlah klien stabil secara fisiologis. ROM pasif dan peregangan harus menjadi bagian dari pengobatan harian jika klien tidak dapat melakukan latihan ROM aktif. Splint digunakan untuk mempertahankan posisi sendi yang tepat dan mencegah atau memperbaiki kontraktur.
Memberikan suport psikologi
Periode terpanjang penyesuaian diri terjadi selama fase akut. Penderita luka bakar dewasa dapat menujukkan respon emosional dan psikologi yang bervariasi. Biarkan klien mengekspresikan kekhawatiran dan memvalidasi bahwa mereka ?normal? penting dalam pemberian dukungan. Jadi pendengan yang aktif dan biarkan klien membicarakan tentang kecelkaannya. Menceritakan kembali secaradetail dan berulang-ulang tentang kejadian sangat berguna untuk menurunkan kepekaan klien terhadap ketakutan dan mimpi buruk. Melibatkan klien dalam perawatan diri mereka sendiri membantu mereka untukmerasa adanya pengontrolan yang berada di bawah tanggung jawabnya. Intervensi seperti ini telah terbukti efektif dalam mensuport kebutuhan psikologi klien.


Read more...